Monday, July 20, 2015

Ini Bahayanya Bila Anak Banyak Mengonsumsi Minuman Kemasan

STOP memberikan minuman kemasan pada anak. Ini BAHAYAnya!






Hihihi ternyata HT! Ane aja engga sadar gan Makasih yah agan dan sista semua....


Quote:

Duh, ade, kayanya enak banget yah panas-panas minum teh kemasan yang dingin dan manis. Pemandangan kaya begini mungkin udah enggak asing dilihat oleh agan dan sista. Biasanya di dekat warung-warung kecil, ada orangtua yang bawa anak balita, bahkan bayi, sedang memberikan minuman kemasan yang murah meriah untuk anaknya. Ane juga suka kabita, panas-panas minum teh dingin kayanya enak apalagi pas puasa



Tapi dari situ ane juga suka mikir, orangtua, kok gampang amat ngasih anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan itu minuman kemasan. padahal kata guru ane jaman SMA dulu, minuman kemasan itu bahaya, buat orang dewasa aja bahaya, apalagi bocah-bocah. Kadang malah enggak tanggung-tanggung orangtua memberikan anaknya satu botol minuman manis seperti ini. Suer, kadang ane gemes ngeliatnya, enapa engga dikasih air putih aja yah anaknya?




Kandungan Dalam Minuman Kemasan dan Bahayanya

Quote:GULA:
Spoiler for Kandungan Gula dalam minuman kemasan:


Foto di atas memperlihatkan banyaknya kandungan gula yang terdapat di setiap botol minuman kemasan yang dikonsumsi. Dalam minuman teh instan bisa terkandung lebih dari 5 sendok teh gula! Kalau agan atau sista ilang itu mash dalam batas wajar, ingat! Makanan pokok Orang Indonesia adalah nasi dan namanya orangtua kurang 'sreg' kalau anaknya belum makan nasi dan nasi putih juga mengandung gula. Belum lagi namanya anak-anak pasti masih suka jajan. Ane yang udah gede aja masih suka jajan. Jajan makanan loh, ya

Seorang anak berusia 1-3 tahun boleh mengkonsumi hingga 5 sendok teh gula/hari atau setara dengan 80 kalori jika satu sendok teh gula mengandung 16 kalori, sementara anak 4-6 tahun boleh mengkonsumsi hingga 8 sendok teh/hari atau setara dengan 128 kalori (Sumur) atau setara dengan 10% dari kandungan gizi yang dikonsumsi.

Spoiler for Bahaya gula:


Gula memang manis dan menyenangkan, tapi efeknya pada tubuh bila dikonsumsi berlebihan sangat berbahaya. Gula adalah penyebab nomor satu diabetes, obesitas, dan kerusakan gigi. Sayang, kan, kalau anak-anak kita yang lucu dan manis giginya menghitam dan bolong? Dan pasti agan dan sista enggak tega kalau anaknya mengeluh sakit gigi karena konsumsi gula berlebih .

Diabetes pada anak pun bukan mitos belaka. Di Amerika Serikat bahkan sampai 30% anak menderita diabetes. Ayah dan bunda yang sayang anak, awasi asupan gula anak-anaknya, yah. Terutama dari minuman- minuman segar.


Quote:AIR

Normalnya anak membutuhkan 10-15% air dihitung dari berat badannya. Dalam Widyakarya Pangan Nasional Indonesia 2013, dirumuskan sebagai berikut anak usia 0,5-1 tahun kebutuhan airnya 800 mililiter, usia 1-3 tahun sebanyak 1.200 mililiter, usia 4-6 tahun sebanyak 1.500 mililiter dan usia 7-9 tahun sebanyak 1.900 mililiter (sumur). Ohya, air di sini air putih loh yah, bukan air yang lain

Apakah ada efek samping air mineral? Selama bersih dan tidak diberi tambahan macam-macam, air mineral adalah minuman yang terbaik bagi tubuh kita dan hampir tanpa efek sampng. Efek sampingnya hanya kalau kebanyakan minum air maka perut akan menjadi kembung dan mengalami hyphonatermia, tapi kasus tersebut sangat jarang dan biasanya terjadi pada olahragawan.


Quote:KAFEIN:
Spoiler for Kandungan kafein dalam minuman:


Kafein memang bukan hanya terkandung dalam kopi. Minuman lain seperti teh, soda, dan minuman berenergi, bahkan dalam minuman yang dianggap tidak berbahaya seperti susu cokelat dan minuman cokelat. Meski sangat tidak disarankkan, ada batas toleransi bagi anak untuk mengkonsumsi kafein sebagai berikut:
• Empat sampai enam tahun: 45 mg
• Tujuh sampai sembilan tahun: 62 mg
• Sepuluh hingga 12 tahun: 85 mg (sumur)

Spoiler for Bahaya Kafein:


Kafein adalah stimulan yang dapat memicu debaran jantung. Kelebihan kafein dapat menyebabkan debar jantung dan susah tidur. Kafein juga menyebabkan kegelisahan, obesitas dan gangguan perut.


Quote:TANIN:

Tanin mungkin lebih dikenal pada rokok. Padahal, tanin juga bisa ditemukan dalam teh. Kalau agan dan sista minum teh pahit, pasti sering terasa sepet/kesat di tenggorokan kan? Yang agan dan sista rasakan itulah yang disebut tanin. Untuk anak-anak, tanin sangat tidka disarankan dan batas toleransinya adalah dua gelas sehari.

Meski tanin dalam teh baik untuk antioksidan, tanin juga memiliki sifat yang dapat mengikat zat besi. Zat besi sangat penting dalma pembentukan darah, sehingga kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Untuk amannya, kalau agan dan sista membuatkan teh untuk anak, jangan terlalu lama dicelup/terlalu pekat. Semakin pekat maka semakin tinggi kandungan taninnya.


Quote:SODA:
Spoiler for Kandungan Soda:


Jujur, ane sendiri sulit menahan godaan dari minuman yang satu ini. Enak gitu, kan, panas-panas minum soda yang dingin, ada nyes-nyesnya di lidah, terus ke tenggorokan . Bocah-bocah juga sullit menahan godaan dari minuman satu ini, dan kalau ke restoran cepat saji rasanya kurang afdol kalau enggak pake minuman ini. Masalah bahaya, rasanya tidak perlu diperdebatkan lagi tidak ada anjuran berapa banyak soda yang boleh diminum ana-anak alias, harus dihindari total. jadi selama belum berkenalan dengan soda, baiknya anak-anak tidka diperkenalkan pada minuman ini .

Spoiler for Bahaya Minuman Soda:

Tapi, harus dibedakan antara soda yang sudah dicampur segala macam hingga menjadi minuman soda yang kita kenal dengan soda yang hanya berupa carbonated water. Ane sudah mencoba untuk membaca apakah carbonated water tanpa campuran pemanis, pewarna dan lain-lain itu berbahaya, dan kebanyakan berkata tidak. Air soda pada dasarnya hanya air mineral yang diberi CO2, namun dalam minuman ringan, ditambahkan lagi sirup jagung, caramel, pewarna, dan pemanis yang menjadikannya berbahaya, baik itu untuk tulang, gigi, dan menyebabkan diabetes serta obesitas. Dapat juga menyebabkan masalah pada ginjal anak maupun dewasa.


Quote:SIRUP JAGUNG:
Spoiler for Sirup Jagung:


Nah mungkin inilah raja daripada minuman berbahaya! Sirup jagung adalah pemanis buatan yang banyak digunakan dalam minuman kemasan karena harganya yang lebih murah dan lebih manis. Tidak seperti gula biasa yang mengandung glukosa, sirup jagung mengandung fruktosa yang lebih berbahaya karena menyebabkan obesitas lebih cepat.


Quote:Agan dan sista, semoga artikel dari ane ini membuka mata kita sebagai orang dewasa, khususnya sebagai orangtua agar tidak sembarangan memberi anak-anak kita minuman. Memang anak-anak pasti leihmemilih minuman dingin yang manis daripada minum air mineral. Tapi, air mineral baik untuk kesehatan dan karena tubuh membutuhkan asupan air yang cukup, maka biasakan si buah hati minum air mineral saja, ya.

Di Amerika sekarang sudah ada berbagai kampanye untuk mengurangi konsumsi minuman kemasan pada anak, terutama soda arena tingkat obesitas serta diabetes pada anak yang cukup tinggi. Bahkan salah satu cara untuk mengingatkan berapa banyak gula yang dikonsumsi. Semakin kemari, semakin banyak kampanye anti soda di Amerika Serikat.
Spoiler for Anti soda:


Nah, bagaimana dengan ayah dan bunda di Indonesia? Mulai peduli, yuk, dengan apa yang dimasukan ke dalam mulut anak. Jangan karena anak merengek, akhirnya kita biarkan deh minum minuman yang berbahaya


Ayo kita mulai galakan SEHAT DENGAN MENGKONSUMSI AIR PUTIH





Tambahan dari agan yang baik


Quote:Original Posted By bhismaadinaya â–º
Thread nya bagus masbro..

tapi, penjelasannya lompat2. Kesimpulannya jadi agak bergeser..
Ilustrasi kandungan gula pada kemasan juga berlebih (sorry to say) jumlahnya.

Sirup Jagung Tinggi Fruktosa (HFCS â€" high-fructose corn syrup) adalah pemanis berkalori yang diperoleh dari jagung. Bahan ini cocok untuk beragam minuman dan makanan yang mencakup sereal siap makan, produk daging, saus, bumbu, minuman ringan, dan minuman lainnya. Walaupun HFCS telah menggantikan sukrosa pada banyak makanan dan minuman jadi di Amerika Serikat, tapi sukralosa tetap menjadi pemanis utama yang digunakan di negara itu dan di seluruh dunia.

Komposisi, Keamanan dan Metabolisme

Sirup jagung tinggi fruktosa disebut demikian untuk membedakannya dari sirup jagung biasa. Sirup jagung biasa mengandung glukosa 100%, yang hanya manisnya hanya sekitar 65% dengan sukrosa (gula pasir). Pada tahun 1970-an, peneliti pangan mempelajari cara mengubah sebagian glukosa pada sirup jagung menjadi fruktosa, yang lebih manis daripada glukosa. Pemanis yang dikembangkan untuk penggunaan pada minuman ringan memiliki tingkat kemanisan yang sebanding dengan sukrosa dan disebut dengan HFCS55 karena berisi 55% fruktosa.

Sekalipun namanya mungkin menyiratkan bahwa HFCS adalah relatif “tinggi” fruktosa terhadap sukrosa, tapi sebenarnya tidak demikian. Sukrosa mengandung 50% fruktosa dan 50% glukosa, yang sangat mirip dengan komposisi HFCS55 yang 55% fruktosa dan 45% glukosa. Karena banyak minuman ringan mengandung sekitar 10 gram pemanis per 100 ml, perbedaan kecil dalam kadar fruktosa antara HFCS55 dan sukrosa berarti hanya 1,25 gram tambahan fruktosa per 250 ml (sekitar 8,33 fl. oz.) bila menggunakan HFCS55.

Sirup jagung tinggi fruktosa mendapat status “Diakui Aman Secara Umum” (GRAS â€" Generally Recognized as Safe) oleh U.S. Food & Drug Administration (FDA) pada tahun 1983. Bahan ini aman untuk dikonsumsi semua kalangan, termasuk anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. HFCS diserap dan dimetabolisme oleh tubuh dengan cara yang persis sama dengan sukrosa, dan seperti sukrosa, HFCS menghasilkan 4 kalori (17 kilojoule) per gram atau 16 kalori per sendok teh.

HFCS: Memahami Kontroversi dan Ilmunya

Kecemasan konsumen Amerika Serikat terhadap HFCS merebak pada tahun 2004, setelah perhatian media yang sangat luas atas komentar yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition (AJCN) tentang HFCS dan obesitas yang menduga bahwa perbedaan kemanisan kandungan fruktosa atau nilai rasa kenyang HFCS dengan sukrosa dapat dikaitkan dengan laju obesitas yang meningkat di Amerika Serikat. Setelah itu, banyak artikel penelitian diterbitkan oleh ilmuwan lain yang membenarkan bahwa HFCS tidak “lebih manis’’ atau dimetabolisme secara berbeda dengan sukrosa, dan bahwa bahan ini memiliki efek pada kadar insulin dan sinyal tubuh untuk rasa kenyang yang sama dengan sukrosa. Walaupun salah satu penulis-bersama artikel AJCN itu belakangan menjelaskan bahwa komentar tersebut ditujukan hanya untuk memancing diskusi ilmiah dan bahwa teori yang disajikan ternyata salah, keraguan yang tertanam di pikiran konsumen dan media tetap bertahan dan agak sulit diubah.

Pada tahun 2008, American Medical Association (AMA) mengkaji penelitian yang relevan sehubungan dengan HFCS untuk menjawab kecemasan konsumen mengenai pemanis ini. Di dalam pernyataannya, AMA mencatat bahwa, “Karena komposisi HFCS dan sukrosa serupa, khususnya mengenai penyerapan oleh tubuh, tampaknya HFCS cenderung tidak berkontribusi kepada obesitas atau kondisi lainnya secara lebih besar dibandingkan sukrosa.” Akan tetapi, AMA juga mendorong penelitian independen tentang efek kesehatan HFCS dan pemanis lainnya dan menyarankan agar konsumen membatasi semua pemanis berkalori yang ditambahkan guna mengikuti saran dari Pedoman Gizi Warga Amerika. Otoritas kesehatan yang disegani setuju bahwa obesitas adalah masalah serius dan disebabkan oleh banyak faktor rumit yang saling terkait di antaranya konsumsi kalori berlebihan, gaya hidup kurang gerak, genetika, masalah-masalah psikologis, lingkungan, dan sosial.

Saat ini, sebagian besar pakar setuju bahwa HFCS dan sukrosa begitu serupa, sehingga mengganti yang satu dengan yang lainnya tidak akan berdampak beda pada obesitas atau kesehatan.Tentu saja, semua kalori berperan, baik itu dari sukrosa, HFCS, maupun sumber lainnya. Sayangnya, kebingungan dan kekhawatiran konsumen tentang HFCS tetap ada karena kurangnya pemahaman tentang arti namanya, komposisinya yang sesungguhnya, dan kemiripannya dengan sukrosa.



Pustaka Acuan:

Akavan T, Anderson GH. Effects of glucose-to-fructose ratios in solutions on subjective satiety, food intake, and satiety hormones in young men. Am J Clin Nut. 2007;86(5): 1354-1363.

The effects of high fructose syrup. Moeller SM, Fryhofer SA, Osbahr AJ 3rd, Robinowitz CB; Council on Science and Public Health, American Medical Association. J Am Coll Nutr. 2009 Dec;28(6):619-26.. The effects of high fructose syrup. Moeller SM, Fryhofer SA, Osbahr AJ 3rd, Robinowitz CB; Council on Science and Public Health, American Medical Association. J Am Coll Nutr. 2009 Dec;28(6):619-26.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20516261.

Much ado about high-fructose corn syrup in beverages: the meat of the matter. Anderson, GH. Am J Clin Nutr. 2007: 1577.

Consumption of high-fructose corn syrup in beverages may play a role in the epidemic of obesity.” Bray GA, Nielsen SJ, Popkin BM. m J Clin Nutr. 2004; 79(4): 537-43.

A Critical Examination of the Evidence Relating High Fructose Corn Syrup and Weight Gain. Forshee RA, Storey ML, Allison DB, Glinsmann WH, Hein GL, Lineback DR, Miller SA, Nicklas TA, Weaver GA, White JS. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 2007; 47(6): 561-582.

The Dietary Reference Intakes for Energy, Carbohydrates, Fiber, Fat, Protein and Amino Acids (Macronutrients). Institutes of Medicine: Food and Nutrition Board, National Academies of Science. National Academies Press (NAP). 2005. (accessed Nov 11, 2009).

Effects of high-fructose corn syrup and sucrose consumption on circulating glucose, insulin, leptin, and ghrelin and on appetite in normal-weight women. Melanson KJ, et al. Nutrition, 2007; 23(2):103-112.

High Fructose Corn Syrups, Part 2: Health Effects. Shorin, MD. Nutr. Today 2007;41( 2): 70 â€" 77.

High Fructose Corn Syrups, Part 1: Composition, Consumption, and Metabolism. Shorin, MD. Nutr. Today 2005; 40(6): 248-252.

Sugar and Sweeteners Data Tables: Table 50 â€" U.S. per capita caloric sweeteners deliveries for domestic food and beverage use, by calendar year. USDA ERS Briefing Rooms.

High Fructose Corn Syrup (HFCS): Everything you wanted to know, but were afraid to ask.
Proceedings of an American Society for Nutrition Public Information Committee symposium held in Washington DC, April 30, 2007.


Yang seharusnya dicemaskan adalah bahan tambahan lainnya seperti unsur pengawet dll yang merusak ginjal dan organ pencernaan.
Saya setuju bahwa memberikan minuman kemasan tidak baik bagi anak2.. dan orang dewasa. Terutama bila berlebih jumlah konsumsinya.

Semoga tambahan ini berguna hehehehehe..

salam


Quote:
Cerita ane berhubungan dengan Soda:

Ane pecandu berat soda gan, malah jadi aprah banget waktu SMA gara2 di koperasi dijual minum2an manis dan soda. Sekarang ane badannya melar, padahal dulu ane berotot gara2 karate . Waktu kecil ane udah dioname dua kali dan dua2nya gara2 soda, tapi masih aja ane bandel sampe sekarang ane dinasehatin temen waktu KKN. Alhamdulillah sekarang tobat

Waktu di Singapore malah ane sempet seminggu engga minum air putih, bener2 soda terus dan manis2. Sampe akhirnya ane engga bisa jalna karena ginjal sakit. Tau kan sakitnya kaya ngilu dan pegel di bawah perut dan paha



Quote:Cerita agan dan sista:

Quote:Original Posted By dhikarizki46 â–º
Ane korbannya gan, dulu ane keseringan minum soda alhasil perut ane sakit tiap tengah malam. Jujur sakitnya itu nggak tahan banget sampe meringis semalaman ampe gak bisa tidur. Akhirnya ane ke dokter penyakit dalam, kata dokternya iya itu kebanyakan minum minuman "berbahaya". Jadi disarankan minum air putih banyak2. Duh, kapok dah ane minum minuman yang aneh-aneh


Quote:Original Posted By sumberkencono34 â–º
Memang betul. Ane setuju, karena minuman kemasan banyak mengandung zat pengawet dan kandungan lainnya, yang bila dikonsumsi rutin dalama jangka waktu lama, bisa fatal akibatnya. Contohnya murid les kakak ane. Akibat setiap hari minum minuman kemasan, sekarang ginjalnya bocor. Baru kelas 5 sd. Kasian. Akibat orang tua yang ga punga pengetahuan tentang kesehatan, dan ga mau repot menenangkan anak yang ngambek. Anaknya yang jadi korban.


Quote:Original Posted By twisctre â–º
Ane krn pas kecil minum tehbotol mulu dan jarang minum air putih jadi sakit perut sampe dilarikan ke RS. Efeknya seinget ane sampe ke lambung gan karena lambung ane itu tahan pedes tapi ga kuat sama tehbotol dan sebangsanya. Gejalanya lambung ane perih banget sampe ga masuk sekolah, terus mencret mencret.

Untung aja gan ane udah taubat... Di warung sebisa mungkin es teh manis krn ane percaya gulanya cuma 2 sdm udah manis, udah gitu ada rasa tehnya gan. Tinggal adek ane nih dicegah biar ga minum kotakan mulu, soalnya skrg dia lagi demen jajan.

Satu lagi: konsumsi Na benzoat sbg pengawet minuman jg ada ambang batasnya, lupa berapa. Kalo lewat itu udah gan


Quote:Original Posted By Yanzo â–º
Ane dulu demen minum kratingda*ng sebelum ngerjain skripsi jadi melek pas malem dan begadang ngerjain skripsi, sekarang udah lulus gk minum2 lagi, ada kerjaan atau enggak jadi kebiasaan begadang sampe pagi, tidur siang sampe sore, efeknya jdi nempel bray, ati2 lah buat yg masih muda, kalo mau rusak jgn nanggung2, lgsg minum oplosan aja lgsg mati


Quote:Original Posted By VeryBagus â–º
Saya salah satu korban SODA.. saya terkena dispepsia /gangguan pencernaan 1th yg lalu. Alhamdulillah sekarang dah baikan. SAYA KATAKAN STOP SODA. SODA ITU SANGAT BERBAHAYA BAGI KITA !!


No comments:

Post a Comment