Tuesday, July 21, 2015

The Power of Now: Ketika Semuanya Menjadi Masuk Akal

The Power of Now | Ketika semuanya menjadi masuk akal
Quote:Quote:The Power of Now, by Eckhart TolleQuote:
Spoiler for Penampakan bukunya!:


Kalau ada ang bertanya ke saya apa buku-buku yang mengubah hidup saya. Salah satu buku-nya adalah ini: The Power of Now, by Eckhart Tolle. Susah menjelaskan apa yang sebenarnya diajarkan oleh buku ini, sampai buku ini berasa seperti kitab yang saya baca-baca ulang terus.

Serunya, karena membaca buku ini, semua ajaran agama menjadi masuk akal. Konsep manusia menjadi masuk akal. Hidup ini menjadi lebih masuk akal. Dan terlebih, kenapa gue depresi selama 5 tahun itu masuk akal banget. Kenapa gue drama itu masuk akal banget.

Jujur, buku ini juga bukan untuk semua orang. Karena beberapa teman yang gue rekomendasikan pun juga gak tertarik. Mungkin ada masanya. Mungkin mereka pun belum siap dengan perubahan. Mungkin mereka masih ingin berada dalam kurungnya.

Beberapa teman yang sudah membacanya, well… they shine brighter. Mereka bisa lebih menikmati hidup, dengan otentik. Indah banget.

Males baca keseluruhan bukunya? Coba baca ini dulu. If you’re ready

Quote:Quote:1. You are not your mind. Be aware of your thinking.

Quote:
“Being must be felt. It can’t be thought.”

Di sini, Om Eckhart mengatakan bahwa “You are not your mind.” Kamu adalah bukan pikiranmu.
Spoiler for Baca Selengkapnya!:



Quote:Quote:2. There is no past. There is no future. Only the present moment.
Problems are created because we are stuck in the past or future.


Quote:
“Stress is caused by being “here” but wanting to be “there,” or being in the present but wanting to be in the future.”
*manggut-manggut* Paham Oom. Jadi, kalau selama ini gue stress itu bukan karena situasi yang terjadi, tetapi karena gue gak mau ada di ‘sini’.
Spoiler for Baca selengkapnya!:


Quote:Quote:3. Be aware of the difference between your “life” and “life situation.”
Quote:
“Life will give you whatever experience is most helpful for the evolution of your consciousness. How do you know this is the experience you need? Because this is the experience you are having at the moment.”

ow, jadi hidup itu akan memberikan kita pengalaman yang sebenarnya kita butuhkan untuk ‘naik kelas’. Dan memang itu pengalaman yang kita butuhkan karena itu adalah pengalaman yang kita alami. Jelas banget. Dan memahami ini membuat kita untuk lebih bisa menerima pengalaman yang datang ke hidup kita dengan lapang dada. Bahwa sebenarnya inilah pengalaman yang gue butuhkan.
Spoiler for Baca Selengkapnya!:

Quote:Quote:4. Be aware of your Pain-Body.

Quote:
Apa itu pain-body? Pain body adalah emotional pain yang terus hadir.

Contohnya ketika kita baru putus, kita terus-terus merasakan sakit yang diakibatkan putus ini. Dan biasanya kita terus mengidentifikasikan diri kita dengan rasa sakit ini. Pain-body ini menjadi semakin penting karena memberikan kita ‘a sense of self’. Seperti, “Gue sakit hati." "Gue adalah orang yang mengalami kehilangan." "Gue merana.” Dll.
Nah, masalahnya, ketika beridentifikasi dengan pain-body ini, ego kita pun semakin beridentifikasi dengannya. Dan pain ini menjadi self-image kita. Di sini kita adalah masa lalu, kehilanan dan rasa sakit.

Hmppff. No wonder.
Spoiler for Baca Selengkapnya!:


Quote:Quote:5. Take care of the inside.

Quote:
“You attract and manifest whatever corresponds to your inner state.”

“If you get the inside right, the outside will fall into place. Primary reality is within; secondary reality without.”

“Your outer journey may contain a million steps; your inner journey only has one: the step you are taking right now.”

“If you get the inside right, the outside will fall into place.”

Spoiler for Baca Selengkapnya!:

Quote:Quote:6. Drop the negativity.

“Once you have identified with some form of negativity, you do not want to let it go, and on a deeply unconscious level, you do not want positive change. It would threaten your identity as a depressed, angry or hard-done by person. You will then ignore, deny or sabotage the positive in your life. This is a common phenomenon. It is also insane.”

Ini yang sulit. Begitu kita telah mengidentifikasikan diri kita dengan hal-hal negatif, kita tidak ingin melepaskannya. Secara tidak sadar, kita tidak ingin perubahan positif, karena itu akan menantang identitas kita sebagai seseorang yang depresif, pemarah, dll. Yang kemudian kita sendiri yang mengabaikan, menolak ataupun mensabotase semua hal yang positif yang terjadi di dunia kita. Ini menjadi sesuatu yang sangat biasa. Dan gila.
Spoiler for Baca Selengkapnya!:

Quote:Quote:7. Pay attention and surrender to the Now.

“Accept â€" then act. Whatever the present moment contains, accept it as if you had chosen it. Always work with it, not against it. Make it your friend and ally, not your enemy. This will miraculously transform your whole life.”
Ingat. Apapun yang terjadi dalam hidup, terima dulu baru lakukan tindakan. Terima seperti kamu telah memilihnya sendiri. Bekerja samalah dengannya, bukan bertarung dengannya. Jadikan teman dan bukan musuh. Ini yang akan mengubah hidupmu.
Spoiler for Baca Selengkapnya!:


Quote:Thats all! So, what do you think gan?
dari laman theUnlearn;

No comments:

Post a Comment