Wednesday, July 15, 2015

Realita Mudik yang Telah Mendarah Daging di Tanah Air

Inspiratif 
Renungan Mudik: Pergi Disyukurin, Lewat Disumpahin, Datang Dinyinyirin!
Alhamdulillah HT 16 Juli 2015

Syukron Mimin Momod All Officer & Kaskuser
Semoga trit Ts bisa mengademkan para pemudik dan nonmudik



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Selamat Datang Di Thread Unitedd
Mudah"han Tidak Repost

Spoiler for Bismillah...:

Quote:Quote:
Sudah menjadi kebiasaan setiap akhir ramadan bagi penduduk Indonesia untuk melakukan mudik. Sebuah istilah yang berarti “pulang ke kampung” (Udik berarti desa/kampung). Mengapa seseorang harus “pulang”? Mengapa juga dilakukan pada saat akhir Ramadan? Apakah dalam agama Islam sendiri mengajarkan hal ini?

Ditinjau dari sudut agama, tidak ada satu pun dalil yang mewajibkan atau menganjurkan mudik ini. Berarti kebiasaan mudik adalah sesuatu yang kultural alias budaya. Mudik pun tidak mengenal suku. Anggota suku apapun di Indonesia hampir semuanya melakukan mudik. Bahkan mudik ini sudah menjadi lintas agama. Tidak hanya muslim saja yang melakukannya.
Quote:Mengapa?Quote:Quote:Karena kita semua ingin pulang..Quote:Pulang kepada rumah masih kecil. Pulang kepada senyuman rindu ayah bunda yang telah menua. Pulang kepada sahabat masa kanak-kanak. Kita sebenarnya ingin pulang kepada kenangan.
Quote:
Pertemuan dengan saudara dan handai taulan yang sudah lama tidak berjumpa, mungkin hanyalah sebuah kebahagiaan sampingan. Mungkin yang membuat kita menghabiskan biaya jutaan rupiah untuk bisa mudik, mengorbankan waktu untuk bermacet-macet ria, bahkan mempertaruhkan nyawa di jalan raya, mungkin hanya untuk sebuah kebahagiaan kecil bernama kenangan.


Quote:Quote:Kenangan dan Ketenangan MungkinQuote:Meskipun di hari raya cenderung ramai bergembira ria, tidak dapat dipungkiri ada ketenangan tersendiri saat seseorang pulang ke rumah orang tuanya. Di rumah inilah ia dapat melepaskan segala predikatnya sebagai atasan, sebagai pegawai, sebagai buruh, atau sebagai apapun. Di rumah ini pulalah ia kembali menjadi seorang ‘anak’. Di rumah ini pulalah senyuman orang tuanya akan menenangkan hatinya.
Quote:Quote:
Di sini, seseorang dapat melepas diri dari penatnya pekerjaan, dari target penjualan, dari kerasnya persaingan kehidupan. Mungkin inilah alasan awal seseorang harus pulang. Harus mudik. Ia hanya mencari kepingan-kepingan jiwanya yang masih tersimpan di balik kenangan masa kecilnya, setelah sepanjang tahun ia menghabiskan waktu untuk bekerja dan meneruskan kehidupan.

Mudik memang tidak mewakili ramahan. Tidak mewakili Islam. Tidak mewakili Indonesia. Ia hanya mewakili perasaan kita sebagai manusia. Bahwa kita membutuhkan waktu sejenak untuk melepas lelah dan penat. Butuh waktu sejenak untuk mengumpulkan kekuatan. Butuh waktu sejenak untuk sedikit menjadi manusia.

Quote:Quote:
Karena orang-orang yang mudik ini kebanyakan bukan lah lagi manusia. Mereka telah berubah menjadi mesin. Secara sadar atau tidak, mau atau tidak mau, kita harus mengakui bahwa kebanyakan mereka yang mudik ini adalah pekerja-pekerja lapisan paling bawah. Para pembantu rumah tangga, para buruh pabrik, para TKW dan TKI.

Mereka-mereka yang ketika mudik meninggalkan kota besar, seperti memberi angin segar bagi kota itu. Sudah berapa banyak komentar yang kita baca tentang “Duh, enaknya kota gue gak maceeeet!”. Atau “Coba kalo Jakarta sepi kayak gini terus!”. Komentar-komentar yang dibuat oleh orang yang lupa bahwa kotanya sendiri tidak akan menjadi kota jika orang-orang yang mudik ini tidak pernah datang ke sana.

Quote:Quote:
Dan jika makhluk-makhluk yang telah berubah menjadi “mesin” dan “alat” ini pulang ke desa mereka masing-masing, meninggalkan kota yang lengang, dan menimbulkan macet di beberapa tempat dalam perjalanan mereka, banyak pula orang yang mencibir, “duh, ngapain sih mudik? Bikin jalan macet aja!”. Atau “Kenapa sih kalian selalu ngerepoti terus? Hargai hak orang lain untuk pake jalan juga dong!”

Mereka yang mudik ini, yang mempertaruhkan nyawa di jalanan hanya agar sekedar bisa melihat wajah orang tuanya, harus menghadapi cemoohan dari segala arah. Dari kota tempat ia pergi, di tengah jalan dalam perjalanan, dan bahkan ketika sampai di kampungnya pun masih mendapat cemoohan. “Huh, jauh-jauh ke jakarta cuma jadi tukang sapu!”, “Halah, pulang kok nggak bawa apa-apa”. Pergi disyukurin, lewat disumpahin, datang dinyinyirin.


Quote:Quote:Semua Pemudik Hanya Ingin PulangQuote:Itulah nasib para pemudik Indonesia di ramadhan yang mulia ini. Itulah riwayat para manusia-manusia jelata yang mengais kehidupan di tanah orang.
Quote:
Kita mungkin akan merasa iba, dan kemudian berubah menjadi seorang analis politik dan sosial yang menyalahkan negara kita yang tidak mampu memberikan lapangan pekerjaan yang baik. Atau upah yang layak. Atau juga membuat pembangunan merata sehingga para penduduk desa tidak perlu lagi ke kota.

Tetapi kita sebenarnya tidak bisa menolak, bahwa mudik bukanlah berarti karena kesenjangan sosial, atau budaya tahunan yang merepotkan. Atau sekedar keinginan untuk saling pamer di kampung masing-masing. Atau karena kurang meratanya pembangunan.

Mudik hanya terjadi karena seseorang ingin pulang. Akhir ramadan mungkin hanya sekedar timing saja, karena dengan begitu semua orang bisa pulang bersama-sama dan berkumpul kembali di saat yang sama. Entah apa status sosialnya, entah berapa banyak uang yang ia punya, entah apa pekerjaannya, entah apa sukunya, entah apa agamanya. Ia hanya ingin pulang. Itu saja.

Dan pulang, bukanlah sebuah kata yang sederhana.
mudik


Quote:Quote:

Tentu Mudik di Indonesia ini sudah menjadi sebuah Tradisi setiap Tahunnya, tapi tentu harus diingat kita harus ingat untuk berhati hati dalam mengemudi
buat Agansista yang lagi mudik hati" di jalan semoga sampai tujuan berkumpul bersama sanak keluarga..aminnn..
So Tetap berhati hati dalam perjalanan mudik Agansista
Taati peraturan, jaga kesehatan pada saat mengemudi
Salam sama Keluarga diKampung Agansista


Tambahan & Pengalaman KaskuserQuote:Original Posted By capungBALI â–º
Ane tinggal di Bali dan ane ga pernah mudik gan, maklum, kedua orang tua dari daerah yang sama. Tapi jujur, suasana Kota Denpasar (kota tempat kelahiran dan ane tinggal) sewaktu hari raya itu sepi, adem, dan tenteram bgt, beda sama hari biasa. Jadi kadang2 ya mikir ada bagusnya juga kalau para pendatang itu. . . ga pernah balik lagi, kayaknya asik juga
Quote:Original Posted By bungaan â–º
dalam perjalanan mudik sebenarnya ada beberapa golongan :

1. yang benar benar mudik, yaitu yang lahir di daerah dan kerja di kota.
2. yang diajak mudik, yaitu mereka yang lahir di kota, dan diajak mudik oleh orang tuanya.
3. karena pekerjaan, yaitu para sopir , masinis, kondektur dsb.
4. yang berwisata, misalnya karena menganut agama lain, tidak merayakan lebaran, tapi dapet liburan, dari pada suntuk di rumah.
Quote:Original Posted By dsaugustino â–º
Setuju sama agan. Mudik adalah momen kita kembali merajut kenangan yang sudah lama terpecah. Dengan mudik kita bisa bertemu dengan keluarga, teman masa kecil, guru ngaji, tetangga-tetangga. Intinya kalau menurut ane adalah saat mudik, kita melepas semua atribut "ciptaan" manusia (gelar, pangkat, pekerjaan, status sosial, dll.) dengan melebur menjadi satu. Sebagai manusia,,,. Abu gosok ya gan, belum iso soalnya.
Quote:Original Posted By wonglampung â–º
Ini nih yg dcari", stuju suka bngt gua ma trit ente gan, kdang miris di internet skrg ini bnyk yg cemooh" org mudik, bkn mau mreka ko krja jauh dr kmpg hlaman tp it tntutan hidup, mreka krja rantau kn mmg krn ddaerahny ekonomi tak merata jd mau aplg plihanny slaen mrantau. Jangan Pernah Melihat Segala Sesuatu Dari Satu Sisi
Quote:Original Posted By 13460 â–º
demi mudik.... macet apapun dijalanin, ga py duid ampe ngutang

indahnya kampung halaman

Quote:Original Posted By brezka â–º
Ane udah 2 tahun ga puasa bareng keluarga gan, mana ane punya adek masih bayi, pas pulang udah mau 2 tahun gak kenal sama abangnya, tapi rasanya pas udah sampe rumah itu terharu, akhirnya bisa kumpul sama keluarga, kangen banget, ane dijogja kuliah gan, kampung ane di tanjungpinang kepulauan riau..
Mungkin orang yang memandang pemudik sebelah mata itu belum pernah merasakan kepisah jauh dari keluarga untuk waktu yang lama, tapi percayalah, seorang pemudik akan sangat menghargai waktu dengan keluarganya, karna dia tau waktunya bareng keluarga gak lama, dan saat udah ke rantauan bakal lama ketemu, entah masih bisa bertemu atau tidak..
Keren gan, ane bantu rate..
Quote:Original Posted By designbyson â–º
"Di rumah ini pulalah ia kembali menjadi seorang ‘anak’. Di rumah ini pulalah senyuman orang tuanya akan menenangkan hatinya."

terasa gan..sampe kehati
Quote:Original Posted By The.Loser â–º
mudik juga sebagai pembuktian bahwa seseorang telah sukses di tanah rantau, biasanya yg model begini, mudik tujuanya buat pamerin harta benda dan kesuksesan dia..
Quote:Original Posted By HSDPAHolic â–º
emang kalo pas mudik yg ada di pikiran ane cuma kampung, kampung dan kampung gan, gak peduli macetnya jalanan, panas matahari yg membakar kulit, dan berapa duit yg kita habiskan buat beli tiket, bensin atau oleh2 buat saudara2 di kampung
Quote:Original Posted By Lemmu â–º
bener juga sih kata agan ts.
sekarang mari ber refleksi aja.
misalkan tuh tukang sapu yg lagi mudik di sumpahin jgn balik lagi deh ke kota gue...
emang yakin lo semua yg asli kota mau nyapu jalanan di kota lo???
Quote:Original Posted By benggolo â–º
Wah ini pasti dr website boombastis ya gan?
Ini penulisnya namanya Norman Duarte Tolle gan, salah satu sesepuh di kaskus. Tulisannya memang ajaib gan.
Klo agan/aganwati suka sama tulisannya langsung aja baca novelnya di blognya gan
Kisahparapenggetarlangit.blogspot.com.
Di tulisan yg bahas mudik ini mirip sama gaya penulisan di novelnya. Heheheje

Klo berkeman taro di page one dong gan, biar kaskuser tau siapa penulis sebenarnya...

Quote:Original Posted By Cucigosok â–º
Mudik memang tidak mewakili ramahan. Tidak mewakili Islam. Tidak mewakili Indonesia. Ia hanya mewakili perasaan kita sebagai manusia. Bahwa kita membutuhkan waktu sejenak untuk melepas lelah dan penat. Butuh waktu sejenak untuk mengumpulkan kekuatan. Butuh waktu sejenak untuk sedikit menjadi manusia.


Ini kata-kata agan yang buat ane netesin air mata..ya memang mudik tidak mewakili apapun, kata "mudik" maknanya lebih dalam dan memiliki ruang tersendiri dalam tiap perasaan orang-orang yang memiliki kenangan
Quote:Original Posted By herumaru â–º
Ts nya mudik ga?
Mudik juga bisa sedikitnya menggeliatkan perekonomian para pebisnis d sekitar jalur mudik.. ya semoga adanya budaya mudik lebih banyak positifnya drpada negatifnya
Quote:Original Posted By Pitil â–º
manusia emang mulutnya suka nyinyir padahal ga diapa-apain
kesel gue
Quote:Original Posted By hanif48 â–º
Ane terharu gan bacanya

Padahal ane cuma anak seoarang perantau. Dan mudik ngikut emak bapak

Keren kata-katanya gan
Quote:Original Posted By gr0h â–º
sebenernya kalo diliat beberapa sudut pandang, serba salah gan

soalnya, kayak di daerah tempat ttinggal ane, pengendara motornya gila2, srobot sana sini, salip, lawan arah, gapake helm
tapi ketika lebaran, mereka hilang. kalaupun ada, jarang banget.

dan juga rasanyas sesak kalau yg dateng ke kota besar bertambah, tanahnya ga melebar, tapi yg isi makin banyak

dari sisi pendapatan, memang bagus, karena banyak pekerja yg bekerja dikota ybs dan mengembangkan kota tsb

kesimpulan : serba salah
Quote:Original Posted By kandayun666 â–º
mudik.. istilah ini mungkin hanya terjadi di negara multi kultural seperti kita gan. kebiasaan kembali pulang ke daerah asal. menjaga silaturahmi, menjaga solidaritas dan juga keakraban keluarga. selama mudik itu positif dan ga menyebabkan kecelakaan sebaiknya dijaga selalu budaya asli bangsa kita ini.
Quote:Original Posted By anti.dangdut â–º
Ga semua pemudik kalangan bawah gan.bahkan kakak ane anggota dewan,sodara2 ane punya posisi mereka mudik jg.mudik adalah rutinitas yg setiap tahun kadang dijalanin,demi merefresh pikiran dari beban setahun.
Ane benci sama org2 yg menghina pemudik,bahkan ane seneng kl mereka buat macet jalanan didaerah ane.jadi,kl mau mencibir pemudik ya posisiin diri kita diposisi mereka.
Ane
Quote:Original Posted By simo86 â–º
Ribet gan klo gk ada pendatang...ada simbiosis mutualisme jg...y seenggak nya saling membutuhkan lah...emang sh jlnn jdi sepi..tpi resiko djln jdi lbh tinggi...Rata2 pd gaspool smw bw kendaraan nya...mentang2 jlnn kosong..jdi kya sirkuit dadakan...Jgn lma2 y pulkam nya...klo ksni bwa yg punya skill ja...terutama yg gadis kembang nya y...hahahahaha...
Quote:Original Posted By rendyconan â–º
ane juga pengen jalan-jalan ke rumah nenek
biasanya ramadan ke sana tapi sekarang ane lagi sibuk banyak tugas dan susah cari tiket jadi aja kaga pulang
Quote:Original Posted By illuminatindoâ–º
Sekolah, pengennya pulang cepet..
Kerja, pengennya pulang cepet..
Ngerantau, pengennya pulang cepet..
Hidup? Kenapa gak ada yg mau pulang cepet yaaa gan?

MUDIK KE ASAL KITA..
Quote:Original Posted By wansyach â–º
Dunia ini bukan punya individu, setiap manusia bebas mau kemanapun dia suka. Tidak ada yg berhak melarang², kalau larangan diberlakukan kami juga mampu menutup akses bagi yg lain untuk bertandang ke pulau kami.

Quote:Original Posted By gale81 â–º
Sayang ane tahun ini ga bs mudik, emang bener kt ts kita bela2in mudik selain ktemu org tua kita langsung juga kita ingin melihat dan merasakan kenangan waktu kecil kita, kadang kita bisa merasakan bayangan kecil kita disetiap sudut2 rumah sedang tertawa menangis berlari tidur dan sebagainya yg membuat kita bisa sejenak lupa akan kerasnya bertahan hidup saat ini
Quote:Original Posted By tglkiamathoax â–º
mudik.........
hanya di negara ini yang heboh luar biasa.
demi mudik rela. ngutang sana sini.
semoga yang mudik tidak kembali lagi. hanya memunculkan efek yang buruk terus.

tanamkan di otak bangun daerah sendiri dengan keahlian yang bisa diberikan kepada daerah asalnya.


Quote:Original Posted By rakawidhi â–º
betul gan,ane yg beda agama aja menghormati orang yg mudik,ga usa la dikaitin k yg lain kyk indo kurang memeratakan lap kerja dll
Quote:Original Posted By ucha78 â–º
Pengeeen rasanya rebahan di kamar ane waktu masih kecil, sekedar meregang otot karena rutinitas yang gerogoti kehidupan ane... Tapi apa daya... kadang masalah pulang ke rumah jadi perdebatan yang ujung2nya ribut ama bini....

Bini ane orang "pribumi" gan, ga bgitu suka suasana di rumah emak ane... Jadi... ya.. gitu deh gan...

jarang banget ane pulang ke rumah emak, pengen deh rasain masakan emak..

Quote:Original Posted By irawanfebriy â–º
terharu ane bacanya. sekarang orang-orang kota kayaknya udah mulai apatis gak memikirkan orang. yang mudik disumpahin gak balik lagi biar gak macet padahal kalo gak ada orang2 yg mudik emang kotanya bisa apa?





Kalo Trhead Ini Menarik&Menginspirasi, Boleh Dijadiin Rekomendasi HT

Recomend HT

No comments:

Post a Comment