Thursday, August 6, 2015

Jadi Ini Toh yang Bikin Mata Kita Cepet Rusak!

Jadi Ini Toh Yang Bikin Mata Kita Cepet Rusak? [YANG SAYANG MATA MASUK!!!]
HALLO PARA KASKUS MANIA
WELCOME GANS


Sebelumya ane mau masukin trit ini ke forum Sains & Teknologi, makanya lumayan panjang. Tapi ane batalin gara-gara habis baca-baca trit-tritnya Hatabomba si Raja Kegelapan. Eit jangan pergi dolo gans, karena trit ini panjang, makanya udah ane siapin bonus di akhir trit buat yang mau baca sampe selesai

Quote:Harap diingat kalo tulisan ini bukan bermaksud untuk menjelekkan pihak atau brand tertentu, juga komersil produk apapun. Anggap aja ini sekedar sharing pengalaman ane sebagai orang yang banyak menghabiskan waktu di depan "layar digital".

Gini gans, yang pasti dasar ane nulis trit ini cuma mau berbagi hasil riset kecil-kecilan ane dulu, juga karena ane liat banyak sodara-sodara ane yang dulunya gak pake kacamata eh sekarang pada kacamataan, mana tebel-tebel pulak (baru ketemuan pas lebaran kemaren setelah lama gak silaturahim), eh kebetulan juga ane kemaren liat acara 360 di Metro TV dengan judul "DIET GADGET" (Metro TV, 01/08/2015).

Pokoknya kesimpulannya begini, banyak generasi muda sekarang yang bahkan dari usia belia udah pake kacamata karena terkena gangguan pengelihatan. Ini dibawah ada kutipan dari acara 360 itu gans.

Quote:"Anak-anak Indonesia tengah dikepung krisis candu gadget. banyak diantaranya yang telah terpapar dan akhirnya mengalami kerusakan fungsi penglihatan. Dokter ahli dan psikolog pun angkat bicara mengenai fenomena ini. karena riset membuktikan, 20 persen anak di perkotaan lebih tinggi menggunakan kacamata dibanding mereka di pedesaan".

Ya wajar lah pada kecanduan gadget, secara kualitas kecepatan internet di Indonesia udah cukup lumayan kenceng (ketimbang jaman ane dolo), juga sekarang dipasaran banyak dibanjiri produk-produk gadget canggih dengan harga yang "kompetitif". Kasarnya, sekarang ini udah gampang lah dapet gadget canggih murah meriah, khususnya utuk produk smart phone dan tablet. Makanya gak heran kalo hampir setiap anak muda sekarang punya gadget canggih. Jangankan anak muda, yang baru belajar jalan aja udah banyak kq yang dikenalin gadet sama orang tuanya. So, wajar lah kalo generasi millenium kita sekarang ini dikenal juga sebagai "generasi gadget".



Sebelum lanjut ke topik, ini ada istilah yang perlu kita kenal terlebih dahulu gans yaitu "digital eye strain".

Quote:DIGITAL EYE STRAIN
Terus apa itu digital eye strain dan apa hubungannya dengan kerusakan fungsi pengelihatan dini seperti kutipan diatas? Well, buat yang belum tau mari kita pahami definisi dari digital eye strain itu sendiri dolo gans.

Quote:Seperti ane kutip dari thevisioncouncil.org, Digital Eye Strain (DES) atau dikenal juga dengan Computer Vision Syndrome (CVS) adalah "ketidaknyamanan secara fisik yang dirasakan oleh mata setelah menghabiskan dua jam atau lebih menatap ke layar digital. Hal ini dikaitkan dengan aktivitas menggunakan perangkat yang memiliki layar digital dengan jarak pandang dekat dan menengah seperti komputer destkop, laptop, tablet, e-reader, layar telepon seluler, TV, Hand held games, dan lain sebagainya".
Manusia normal rata-rata akan berkedip sebanyak 18 kali tiap menit dalam rutinitas kesehariannya. TAPI, sebagai akibat dari aktivitas yang membutuhkan banyak waktu untuk menatap ke layar digital, menyebabkan frekuensi kedipan yang dilakukan seseorang menjadi berkurang. Efek negatif yang dirasakan pada mata adalah rasa lelah, gatal, kering, atau bahkan sensasi seperti terbakar (panas).



Jadi gitu gans, kalau juragan-juragan dimari aktivitasnya banyak menatap layar digital dan ternyata matanya sering mengalami gejala-gejala seperti diatas, berarti para juragan kena digital eye strain tuh. Hati-hati gans, bahaya kalau dibiarkan terus-menerus, lama-lama bisa rusak tuh mata.

Solusinya sih banyak "katanya" gans, tapi sekarang ane mau bahas permasalahan yang pernah ane alami sebelumnya, makanya dulu ane sampe repot-repot riset panjang lebar segala di internet sehingga ane nemu pelaku kejahatan utama yang menyebabkan banyak para generasi gadget mengalami kerusakan pengelihatan sejak dini. Bahasnya nanti ya gans, sekarang bahas pengalaman ane dulu sebelumnya, karena saling terkait

Quote:WHAT I'VE BEEN THROUGH

Ane tumbuh di era golden age gans, golden generation. Yep, angkatan 90an, era terbaik untuk tumbuh itu menurut ane dan anak-anak 90an lainnya. Kenapa? Karena banyak menelorkan pemuda-pemuda hebat tingkat dunia yang sudah sukses ketika mereka masih berumur dibawah 30 tahun. Karena ini di kaskus contoh gampangnya Mimin Darwis dan Billy Boen. Kalo mau lebih sangar lagi ya Mark Zuckenberg lah, dan ane sendiri

Kenapa begitu? Karena ditahun tersebut internet belum terkenal dan gak kenceng seperti sekarang, juga belum banyak gadget berkeliaran. Makanya diusia "bermain" tersebut, kami dituntut untuk lebih kreatif gans. Disaat para generasi gadget sekarang sibuk tumbuh tidak jauh dari gadget nya, kami diumur-umur segitu tumbuh dengan imajinasi kami sendiri



Mungkin karena itu juga mata ane masih waras sampai sekarang. Terakhir ane cek kesehatan total bulan Maret 2015 lalu, hasilnya alhamdulillah ane sehat like a wild stallion! Juga mata ane sangat normal, gak ada gangguan pengelihatan sama sekali

Ok, let's get back to the main topic. Ane punya laptop pribadi dulu, pentium berapa lupa, yang pasti untuk tahun segitu udah sangat high spec walopun layar masih LCD, dan tuh laptop ane pake buat kerja juga. Ane sering pake tuh laptop sampe berjam-jam. Sering ane lembur semaleman sambil mata terus menatap layar monitor, kadang sampai pagi kalo lagi ngejar dead line. Tapi walaupun rutinitasnya begitu, mata ane tetep sehat-sehat aja tuh, gak ada komplain sama sekali. Sampai pada suatu momen ane memutuskan untuk membeli laptop baru, laptop canggih yang juga bisa compatible buat maen game high end. Gini-gini ane juga gamers gans

Saat itu tahun 2012, dan karena dari dulu ane pengen punya barang dari brand ini maka ane memutuskan untuk membeli sebuah Laptop Apple Macbook Pro 15 inch yang udah Retina Display sekalian sama Ipad 2 yang udah Retina Display juga. Buat laptopnya, awal-awal ane pake sih masih normal-normal aja, tapi setelah beberapa jam ane pake baru tuh ane alamin semua gejala DES diatas, ya sekaligus semuanya! Mata beraer parah dan serasa terbakar, juga kepala ane pusing banget gans! Parahnya lagi saking pusingnya kepala ane akhirnya ane pake buat tidur seharian baru hilang tuh pusing, untung saat itu pas weekend. Untuk Ipadnya gak separah efeknya kaya Laptopnya, tapi tetep aja kelamaan make jadi DES juga, ane pikir tingkat keparahan efeknya ke mata tergantung dari ukuran layar juga sepertinya.



Pokoknya mirip kaya gambar diatas dah kondisi mata ane saat itu gans Singkatnya, kalo pake Macbook Pro, pasti gak lama ane langsung kena DES. Dan belakangan gak sampe 5 menit mata ane langsung beraer dan pedes gans! Pake Ipad ane DES nya agak lamaan, mungkin sekitar 20 menitan baru kerasa. TAPI, pake laptop lama ane, mau pake seharian juga mata ane sehat-sehat aja gans! Jauh dari gejala DES, nah lho

Ane tanya temen-temen ane yang pada pake Apple, khususnya yang udah retina display, eh semuanya bilang fine-fine aja tuh, gak ada masalah. Ya asal durasi pakai sewajarnya, gak berjam-jam gitu kata kebanyakan dari mereka

Ane makin bingung, apa mata ane yang salah ya? Tapi ane telaah sewajarnya aja, soalnya rata-rata temen ane yang ane tanyain tuh udah pada berkaca-mata, yang membuktikan kalo mata ane ternyata lebih sehat dari mereka

Akhirnya ane memutuskan untuk coba mempraktekan semua tips untuk mengurangi efek negatif DES yang ane pelajari dari berbagai sumber.

Quote:TIPS Meminimalisir DES

1. Peraturan 20/20/20



Katanya sih ini tips yang paling banyak direkomendasi sama ahli mata di seluruh dunia, dan katanya paling ampuh. Sekali lagi "katanya" lho ya. Jadi aturan umum dari tips ini adalah:

Istirahatkan mata setiap 20 menit dengan memandang objek berjarak 20 kaki selama 20 detik.
(1 kaki sekitar 30 sentimeter).

Spoiler for Komentar ane perihal tips diatas:


2. Kurangi Glare (Efek menyilaukan)

Layar digital, khususnya yang bertipe glossy bisa menciptakan efek seperti cermin yang dapat menyebabkan cahaya luar terefleksikan di layar, menyebabkan efek glare ke mata kita. Efek glare ini selain menggangu juga berbahaya, karena dapat menyebabkan mata bekerja lebih untuk fokus dan menangkap cahaya.



Solusi yang dianjurkan yaitu apabila kita sering menggunakan perlengkapan dengan layar digital dalam waktu lama (laptop, tablet, smartphone, dll), dianjurkan posisi layar tidak membelakangi cahaya. Direkomendasi agar pencahayaan luar posisinya cukup berasal dari atas layar.





Komentar ane: "Iye Macbook ane tipe layarnya glossy dan semua cara diatas udah ane coba tapi gak ngaruh juga"

Tips tambahan agar memasang anti glare pada layar anda untuk menghilangkan efek reflektif tersebut.
Spoiler for Pemasangan lapisan anti glare yang benar:

Spoiler for Layar yang telah dilapisi anti glare tambahan:

Spoiler for Komentar ane perihal anti glare:


Dan setelah ane pasang anti glare ternyata gak ngaruh juga buat ane gans, tetep pedes di mata

3. Upgrade Layar Digital Anda

Saran ini lebih ditujukkan ke pengguna PC yang layarnya bisa digonta-ganti gak pake lama. Ganti layar digital anda dengan teknologi yang terkini. Jadi kalo dulu masih pake monitor CRT diupgrade lah ke LCD atau LED, secara monitor dengan teknologi terkini memiliki refresh rate jauh lebih tinggi ketimbang CRT (diatas 60 Hz), sehingga bisa mengurangi flicker (kedipan). Mungkin kita tidak begitu merasakannya secara langsung, tetapi makin banyak kedipan di monitor akan membuat mata cepat lelah.



Spoiler for Komentar ane mengenai upgrade layar digital ini:

Tapi gans, setelah ane pikir lagi kalo laptop ane yang lama kan teknologi layarnya masih LCD, cumen enak-enak aja tuh di mata ane, melototin seharian juga gak pernah mata ane kena DES. Nah, teknologi layar di Macbook Pro ane kan udah pake LED, kualitas retina display pulak. Makanya ane penasaran, apa jangan-jangan gara-gara itu ya?

Karena penasaran akhirnya ane coba pinjem monitor LCD jadul temen ane terus ane coba colok di outputnya Macbook (ribet pake Macbook, kudu beli VGA converter dolo ). Ane tambahin mouse sama keyboard external biar serasa kaya pake PC jeroan Apple.
Spoiler for Hasilnya setelah ane pake berjam-jam dengan monitor LCD external:

Nah lhoo gans, berjam-jam ane make tapi asli dah beneran gak ada efek DES sama sekali yang dirasain mata ane! Ternyata masalahnya tuh ada di layar LED-nya, bukan dimata ane gans!
Spoiler for Komentar ane setelah mencoba cara ini:

Ah sutralah, itu bukan masalah utama lagi sekarang, yang paling penting mata ane gak kelainan. Tapi gara-gara hasil tersebut, jadi timbul beberapa pertanyaan di benak ane.
Quote:1. Kenapa mata ane kalo liat di layar LCD adem ayem aja tapi koq kalo di layar LED langsung kebakaran?
2. Temen-temen ane yang lain gak ada masalah tuh katanya pake monitor LED.
3. Apa cuma ane aja yang punya kasus kek gini?


Akhirnya ane coba cari tau di website resmi apple, di forum Apple Support Communities, dan ternyata, ANE GAK SENDIRIAN GANS! Ane nemu artikel ini dimari, Eye strain from LED backlighting in Macbook Pro.



Mirip kaskus lah, berbentuk thread-thread gitu. Itu trit dari tahun 2008 tapi sampe tahun 2015 masih aktif dan belum digembog hansip karena saking krusialnya masalah ini. Iyalah karena menyangkut salah satu organ vital manusia yaitu mata. Ini ada beberapa poin penting yang ane ambil dari thread tersebut. Kesimpulan ane setelah baca-baca ratusan posting mengenai DES akibat layar LED di forum Komunitas Apple:
Quote:
1. Layar LED

Banyak yang mengalami DES setelah menggunakan teknologi layar LED, tidak hanya produk Macbook Pro berlayar LED, tetapi juga TV LED dan merek laptop lain yang berteknologi layar LED.

2. Munculnya Gejala DES

Lamanya pengguna mengalami gejala DES akibat menggunakan layar LED bermacam-macam, yang paling cepat bahkan ada yang sampai 2 menit setelah melihat layar LED!

3. Sensivitas Mata

Durasi munculnya gejala DES yang dialami pengguna setelah menatap layar LED tergantung pada tingkat sensivitas mata pengguna ybs, berbeda-beda pada masing-masing pengguna, juga tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh menatap layar LED tersebut. Disalah satu postingan ada yang mengalami kerusakan mata menjadi minus 2 dalam kurun waktu sebulan pemakaian! Padahal sebelumnya tidak memakai kaca mata.

4. LCD vs LED

Mayoritas pengguna mengalami masalah DES setelah beralih dari teknologi layar LCD ke teknologi layar LED. Mayoritas pengguna melaporkan bahwa sewaktu menggunakan Macbook lama yang masih menggunakan layar LCD tidak timbul gejala DES, beda cerita setelah beralih ke teknologi layar LED pada Macbook Pro.

5. Glossy vs Matte

DES lebih cepat dirasakan pengguna pada layar LED dengan tipe glossy atau reflektif dibanding yang menggunakan bahan Matte atau non reflektif.

6. Flicker

Salah satu penyebab DES dari layar LED adalah flicker atau modulasi kedipan yang timbul apabila tingkat kecerahan layar rendah (low brightness level). Ini ada klip pengujian perbandingan tingkat flicker yang ditimbulkan oleh layar LED Macbook Pro dengan layar LCD Thinkpad. Wafer dikit gans, cuma 3 menit pas kq.
Spoiler for Flicker Test, LED vs LCD:


7. Blue Light (Penjahat Utama)

Penyebab utama layar LED bisa sangat cepat menimbulkan DES dan merusak mata adalah karena tingginya BLUE LIGHT EMISSION atau emisi sinar biru yang dipancarkan oleh LED tersebut.


Jadi itu dia gans, kenapa LED bisa cepat merusak mata kita, karena ada emisi sinar biru itu tadi. Dan memang walaupun efek serta tingkat kerusakan yang dialami oleh tiap orang berbeda, tapi satu yang pasti, terkena expose emisi sinar biru dapat membahayakan mata kita!

Ini ada klip pendek dimana emisi sinar biru dari LED malah dijadiin senjata polisi di mamarika sana karena bisa melumpuhkan manusia apabila ditembakkan ke mata. Nama senjatanya LED Incapacitor. Penting gans, gak sampe 2 menit kq durasinya, wafer dikit lah,
Spoiler for Senjata dari LED untuk melumpuhkan manusia:

Tapi sebelum kita ulas lebih lanjut mengenai sinar biru ini, TS mau bahas dulu mengenai LCD dan LED ya gans, dan kenapa banyak pabrikan beralih dari teknologi layar LCD ke LED padahal ada sinar biru yang disinyalir berbahaya ke mata itu.

Quote:LCD vs LED
Ane ringkes dari wisecleaner.com, singkatnya LED (Light Emitting Diode) dan LCD (Liquid Crystal Display) berasal dari teknologi yang sama untuk tampilan layarnya, bedanya cuma dari jenis backlighting yang digunakannya saja. Backlight itu sendiri adalah sumber penerangan utama yang dipancarkan dari bagian belakang atau sisi panel layar digital. Gampangnya merupakan lampu latar yang meningkatkan kualitas warna, gambar, dan cahaya dari suatu layar digital.

Layar LCD menggunakan CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp) sebagai backlight nya, atau lebih dikenal dengan sebutan lampu neon, sedangkan LED ya menggunakan LED atau light emitting dioda sebagai lampu penerangnya. Jadi kesimpulannya LED adalah LCD yang pakai lampu dioda sebagai backlight-nya. Lihat gambar dibawah untuk jelasnya, kalo display sebuah layar dibongkar, maka yang tertinggal hanya backlight-nya dibelakang layar tersebut.



Kenapa banyak pabrikan beralih dari CCFL ke LED? Well, teknologi layar dengan bentuk kristal cair (liquid crystal) bergantung dari pencahayaan luar, beda dengan teknologi layar jadul seperti tabung katoda (CRT) yang memiliki sumber pencahayaan sendiri.

Kenapa? Karena tampilan dari LCD diciptakan dari manipulasi cahaya yang diteruskan ke kristal cair yang terpolarisasi. Gampangnya, lampu penerang atau backlighting sangat mempengaruhi kualitas gambar yang dihasilkan oleh LCD. Disini cahaya yang dihasilkan oleh LED memberikan kualitas gambar yang jauh lebih baik dari lampu neon atau CCFL apabila digunakan sebagai backlight layar kristal.

Salah satu pertimbangan utama juga karena ukuran LED lebih compact juga lebih hemat energi dibanding dengan lampu neon. TAPI, apakah efek dari BLUE LIGHT juga sudah dipertimbangkan sebelumnya oleh para pelaku industri teknologi ini?

Lanjut kebawah gans untuk ulasan mengenai blue light ini.


"Scroll...."

No comments:

Post a Comment