Tahukah anda siapakah sosok proklamator itu? Siapakah founding father negara kita?
Inilah pendiri Bangsa dan Negara ini, Soekarno dan Hatta atau lebih dikenal dengan Bung Karno dan Bung Hatta.
Bertepatan dengan menjelangnya HUT Kemerdekaan kita yang ke 70, saya bakal coba ceritain salah satu pejuang kita dulu, yaitu Pak Karno. Yuk bahas sama-sama & ENJOY READING!!
Seorang pejuang telah hadir dan datang untuk membawa pencerahan untuk bangsa ini. Di kala bangsa ini terpuruk, ia hadir sebagai Putra Sang Fajar sekaligus Founding Father Indonesia. Pesonanya tidak akan pernah habis dimakan jaman, namanya tidak akan tenggelam oleh berputarnya waktu. Ya, inilah bapak kita bersama, Bapak Soekarno.
Spoiler for Identitas Sang Proklamator:
Nama lahir/Panggilan: Koesno Sosrodihardjo/Soekarno
Tempat/Tanggal lahir: Surabaya/6 Juni 1901
Meninggal: Jakarta, 21 Juni 1970
Pendidikan: Sarjana (S1: Insinyur)
Spoiler for Silsilah Keluarga Sang Proklamator:
Di balik kehidupannya yang hitam dan putih, jasa-jasa nya tak bisa diingkari. Selalu ada rasa bangga dan rasa sumringah begitu nama besarnya disebut-sebut. Tahukah anda-anda di balik itu semua ada banyak cerita-cerita yang tidak pernah kita ketahui?
Spoiler for 1-10 Cerita Sang Proklamator:
Spoiler for 1. Orang tua Sang Proklamator:
Soekarno dilahirkan dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Spoiler for 2. Nama Kecil Sang Proklamator:
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya. Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".
Spoiler for 3. Achmed Soekarno:
Waktu itu Pak Karno pernah dipanggil sebagai Achmed Soekarno, kala itu wartawan-wartawan di Amerika banyak yang tidak mengerti bahwa kebanyakkan orang Indonesia hanya memiliki satu nama atau tidak memiliki nama keluarga. Pak Karno pun juga pernah mengatakan bahwa nama Achmed didapatkan nya saat ia naik Ibadah Haji.
Spoiler for 4. Determinasi Soekarno Memilih Hari Proklamasi:
Dalam kamus Bahasa Indonesia, determinasi diartikan sebagai ketetapan hati untuk mencapai maksud atau tujuan. Tidak ada keraguan untuk mengambil tindakan. Terlihat dengan jelas pada sosok singa orator ini, ia membawa tonggak sejarah yaitu pada tahun 1945 (Proklamasi) dan pada saat pembebasan Irian Barat di tahun 1963.
Dalam hal Proklamasi, sikap Pak Karno jelas terlihat ketika ia menolak dipaksa pemuda untuk mengumumkannya pada tanggal 15 Agustus 1945 malam. Sampai-sampai ia pernah berkata "Kalau dahulu saya berkata, sebelum jagung berbuah Indonesia akan merdeka, sekarang saya dapat memastikan, Indonesia akan merdeka, sekarang saya dapat memastikan, Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga."
Sekalipun pernah diancam oleh Wikana ia tetap berani menggertak akan keyakinannya, bahwa ia berjanji Indonesia akan merdeka segera. Kegigihan dan pendiriannya sangatlah besar.
Usaha dan semangatnya untuk memerdekakan Indonesia akhirnya berhasil. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Pukul 09:58 pagi, diumumkanlah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di rumah Bung Karno, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
Tidak hanya sampai disitu Soekarno menunjukkan determinasinya, ia menunjukkan kembali taringnya pada Konferensi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) agar Irian Barat dibebaskan. Pembahasan sudah dilakukan berkali-kali pada tahun 1955, 1956, 1957 dan bahkan setiap tahun. Dukungan juga datang dari peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) pada tahun 1955.
Pada akhirnya usaha kerasnya di konferensi PBB membuahkan hasil, pada tanggal 1 Mei 1963, Irian Barat (sekarang Papua) kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Spoiler for 5. Minta Maaf:
Suatu hari di Jakarta, Soekarno dalam keadaan sangat marah. Delapan pengawal pribadinya dikumpulkan dan ditempeleng satu persatu. Para pengawal pribadinya hanya saling melirik dan tertawa kecil. Kemudian tak lama setelah peristiwa itu, Soekarno memanggil pimpinan pasukan itu (sebelumnya ia juga kena semprot), lalu Soekarno menjawab "Mangil, mau ga kamu memaafkan bapak? Bapak meminta maaf kepada kamu dan anak buahmu. Ternyata bapak berbuat salah kepada kalian."
Gambar Letkol Mangil Martowidjojo
Spoiler for 6. Jarang Pakai Sendok:
Kalau bisa diartikan, gambarannya seperti ini
Kebiasaan makan Bung Karno tidak ada yang mewah atau luar biasa dalam hidangannya. Ia memiliki kebiasaan makan yang sangat sederhana. Bung Karno juga jarang menggunakan sendok dan garpu. Sang Proklamator ini lebih suka makan menggunakan tangan. Porsi makannya pun juga tidak banyak, nasi hanya satu mangkuk kecil, sambal, ikan asin, sayur lodeh ataupun sayur asam. Untuk sambal bahkan beliau meminta agar sambal tidak dipindah dari cobek.
Kebiasaan makan Bung Karno tidak ada yang mewah atau luar biasa dalam hidangannya. Ia memiliki kebiasaan makan yang sangat sederhana. Bung Karno juga jarang menggunakan sendok dan garpu. Sang Proklamator ini lebih suka makan menggunakan tangan. Porsi makannya pun juga tidak banyak, nasi hanya satu mangkuk kecil, sambal, ikan asin, sayur lodeh ataupun sayur asam. Untuk sambal bahkan beliau meminta agar sambal tidak dipindah dari cobek.
Spoiler for 7. Pantang Alkohol:
Bung Karno dikenal sebagai orang dengan pergaulan yang luas. Baik Nasional ataupun dunia internasional.
Ia gemar sekali pesta, musik, dan dansa. Ia memiliki 1 prinsip yang selalu ia pegang yaitu "Seorang Muslim, Pantang Minum Alkohol dimanapun dan dalam acara apapun." Ketika di suatu klub malam khusus untuknya sudah disiapkan air jeruk.
"Waktu tahun 1950-an ketika Bapak diajak Presiden Tito dari Yugoslavia ke suatu night klub, Bapak berkata 'biasa saya minta air jeruk.' " ujar ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko.
Gambar Bapak Bambang Widjanarko
Spoiler for 8. Penyanyi Kamar Mandi:
Ilustrasi maksud penyanyi kamar mandi.
Salah satu kebiasaan Soekarno adalah bernyanyi di kamar mandi. Lagu-lagu yang ia biasakan nyanyikan biasa berbahasa Belanda, kadang juga lagu bahasa Indonesia. Bahkan kadang suaranya bisa terdengar sampai keluar dari kamar mandi dan membuat temannya terganggu.
Ahhh ada-ada saja Pak Karno ini.
Salah satu kebiasaan Soekarno adalah bernyanyi di kamar mandi. Lagu-lagu yang ia biasakan nyanyikan biasa berbahasa Belanda, kadang juga lagu bahasa Indonesia. Bahkan kadang suaranya bisa terdengar sampai keluar dari kamar mandi dan membuat temannya terganggu.
Ahhh ada-ada saja Pak Karno ini.
Spoiler for 9. Suka Kebersihan:
Meski ia merokok, Pak Karno dikenal sebagai orang yang suka kebersihan. Ia tak segan menghardik perokok yang sembarangan membuang puntung rokoknya. Setiap hari ia selalu mengecek kebersihan lingkungan Istana, bahkan sampai masuk ke kamar mandi pengawal.
Ia menyampaikan pesan kepada ajudannya untuk tetap menjaga kebersihan, bahkan beliau pernah berkata "kalau kalian tidak bisa menjaga kebersihan, nanti saya sendiri saja yang akan membersihkan sendiri." ujar Dalimin Ronoatmodjo.
Foto Bapak Dalimin Ronoatmodjo - Ajudan Bung Karno.
Spoiler for 10. Singa Mimbar:
EHHH SALAHH-SALAHH, bukan gambar yang ini...
tapi yang ini...
Spoiler for Singa Mimbar:
Spoiler for 11-20 Cerita Sang Proklamator:
Spoiler for 11. Canda di Pagi Hari:
Sosok seorang Bung Karno dikenal sebagai sosok karismatik. Selain itu ia juga dikenal sebagai sosok egaliter dimana semua orang adalah sederajat. Tidak ada yang beda. Nampak pada kesenangannya untuk mengajak ajudan dan pegawai istana untuk makan pagi bersama. Disitulah canda tawa pun pecah tidak ada batasan antara presiden dan bawahannya.
Spoiler for 12. Hobi Blusukan:
Sebagai pemimpin besar Soekarno dikenal dekat dan dicintai rakyatnya, khususnya rakyat kecil. Ia sering menyusup dan menyamar di tengah rakyat, dengan pergi ke pasar tradisional dan warung nasi sekadar untuk makan. Itu contoh sederhananya, bahkan Bung Karno pun pernah menjadi wali nikah rakyat biasa. Dan pengalaman itu terjadi sebanyak 3 kali sepanjang hidupnya. Kecintaan pada rakyat kecil ini muncul sewaktu ia kecil melalui pengasuhnya, Sarinah.
Foto Pak Karno dan pengasuhnya Ibu Sarinah
Spoiler for 13. Tanpa Rasa Takut:
Go to hell with your aid!
Ungkapan dan gambar di atas adalah perumpamaan bagi Soekarno yang tidak takut akan apapun. Jika menyangkut martabat bangsa, tak ada yang ditakuti oleh Soekarno. Beberapa pemimpin negara asing pernah dibuat "mati gaya" oleh keberaniannya.
Tidak hanya berupa ucapan saja, tapi suatu tindakan benar-benar ia lakukan, contohnya Ganyang Malaysia.
Inspeksi Pasukan Operasi Ganyang Malaysia 1963
Spoiler for 14. Canda ala Bung Karno:
A sense of humor is part of the art of leadership, of getting along with people, of getting things done.
Banyak orang yang tidak mengetahui mengenai kepiawaian nya untuk menciptakan humor dan anekdot yang mencairkan suasana. Setiap humor yang ia buat bisa mengubah suasana tegang menjadi cair.
Inilah kehebatannya yang mampu 'menyihir' semua pendengarnya.
"Aku selalu pidato menggelorakan semangat kemerdekaan, terkadang lupa tempat, jadi tidak heran jika yang jadi korban tempat tidur atau mikrofon tersenggol dan jatuh..."
Spoiler for 15. Rahasia tanggal 17:
Beberapa hal menjadi pertimbangan Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17, bukan tanggal 16 Agustus seperti desakan para pemuda. Ini dia kenapa ia memilih tanggal 17:
1) Al-Quran diturunkan pada tanggal 17
2) Umat Muslim sembayang sebanyak 17 rokaat
3) Tanggal 17 Agustus 1945 jatuh bertepatan pada hari Jumat Legi (Jumat Suci)
4) "Saya seorang yang percaya mistik. Saya tidak dapat menerangkan dengan pertimbangan akal mengapa tanggal 17 lebih memberi HARAPAN." ucap Soekarno.
Spoiler for 16. Bom di Cikini:
Pada 30 November 1957, Guntur Soekarnoputra, meminta Sang Ayah untuk menghadiri acara ulang tahun ke 15 Perguruan Cikini tempatnya bersekolah. Akhirnya Soekarno pun hadir di acara tersebut.
Saat itu Soekarno sedang menghirup sebotol limun, sambil menebar senyum dan bercengkrama dengan orang di sekitarnya. Tiba-tiba "BOOOOMMM" sebuah granat meledak, dan mengguncang acara tersebut. Peristiwa itu menewaskan 10 siswa dan melukai 48 orang lainnya.
Spoiler for 17. Dikawal Yakuza:
Pada tahun 1958, Soekarno melakukan perjalanan ke Jepang. Karena dianggap tidak resmi, kepolisian Tokyo menolak mengawal Soekarno.
Berita itu membawa kegemparan bagi konsulen Indonesia di Tokyo kala itu, Iskandar Ishak, kewalahan mencari pengawal untuk Soekarno. Kegemparan semakin menjadi setelah ada desas desus Soekarno akan dibunuh di Jepang.
Berita itu akhirnya diredam, kala itu salah seorang kepercayaan Soekarno, Kolonel Sambas Atmadinata, menghubungi temannya semasa perang, Oguchi Masami yang akhirnya menawarkan untuk meminta bantuan pada gangster Jepang, YAKUZA.
Pada akhirnya Soekarno dikawal oleh 20 pengawal anggota Yakuza, kondisi berlangsung aman dan kondusif. Bahkan Soekarno mendapat berbagai hiburan dari wanita-wanita cantik.
Spoiler for 18. Menggertak Eisenhower:
Pada tahun 1960, ketika berkunjung ke Amerika Serikat Soekarno merasa tersinggung. Pada saat kedatangannya, Presiden AS Dwight Eisenhower tidak menyambutnya dan menjemputnya. Puncak kekesalannya saat ia dibuat menunggu selama berjam-berjam di Gedung Putih (White House). Sampai Soekarno berkata "Apakah aku harus menunggu lebih lama lagi? Jika demikian aku akan pergi sekarang juga!"
Akibat amarah ini, akhirnya Presiden Eisenhower berlaku lebih ramah kepada Soekarno.
Spoiler for 19. Anak Mama:
Soekarno sangat dekat dengan ibu nya, Ida Ayu Nyoman Rai. Baginya sosok ibu adalah sosok terpenting bagi nya.
Ia berucap "Aku tidak punya apa-apa di dunia ini selain daripada ibu, aku melekat kepadanya karena ia adalah satu-satunya sumber pelepas kepuasaan hatiku."
Spoiler for 20. Sukarnaputra bukan Soekarnoputra:
Suatu kali, Soekarno pernah menegur wartawan yang salah menyebutkan nama kedua anaknya. Mereka menyebut Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri. Lalu Soekarno bicara "Bukan, Guntur Soekarnoputra begitu pula bukan Megawati Soekarnoputri! Tapi yang benar adalah Guntur Sukarnaputra dan Megawati Sukarnaputri."
Pemberian nama Karna dimaksudkan agar anak-anaknya dapat menjadi pahlawan besar dalam kisah Mahabaratta.
Itulah kisah-kisah hidup Sang Proklamator kita, Bapak Soekarno. Masih banyak sejarah yang kita tidak ketahui mengenai kisah hidupnya. Namun jangan pernah melupakan Pahlawan yang sudah membentuk negara kita ini.
Ia pernah mengucapkan kata "JASMERAH" = JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH.
Past Once Ever Been a Future!
Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak! Please CRC (COMMENT RATE CENDOL= )
Sumber:
Majalah Intisari Agustus 2015
Wikipedia
Mesin Pencari Google
No comments:
Post a Comment