Tuesday, August 11, 2015

Mobil Tempur Buatan Indonesia Paling Diincar Dunia, Ada Versi Sipilnya Juga!

[PIC] Mobil Tempur Buatan Indonesia Paling Diincar Dunia. Ada Versi Sipilnya juga!
Mobil Tempur Buatan Indonesia Paling Diincar Dunia
Selasa, 11 Agustus 2015 - 07:10:52


Mobil tempur Komodo

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mobil tangguh buatan PT Pindad (Persero) ini memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Sebagai kendaraan penjaga persatuan Negara Republik Indonesia, PT Pindad tidak main-main dalam membuat karyanya. Terbukti dengan adanya mobil bernama Komodo ini.

Mobil tempur berbasis All Wheel Drive (AWD) ini mampu melampaui saingan-saingannya dari negara lain seperti Humvee buatan Amerika dan juga Sherpa buatan Perancis. Kedua mobil di atas merupakan mobil perang yang mampu memberikan perlindungan khusus terhadap tentara yang sedang berada di medan pertempuran.

Mobil Komodo merupakan mobil tempur versi ringan dan mulai dipergunakan sebagai kendaraan operasional Kopassus dalam menghalau berbagai macam huru-hara ataupun konflik baik di kota maupun di daerah perbatasan. Kendaraan tempur buatan Indonesia ini tidak hanya tangguh, namun ternyata memiliki berbagai macam keunggulan dibandingkan dengan berbagai mobil tempur lainnya yang ada di negara-negara lain.

Jika dibandingkan dengan kendaraan tempur di negara lainnya, mobil tempur Komodo memiliki spesifikasi yang melebihi spesifikasi mobil-mobil tersebut. Bahkan mobil ini melebihi mobil tempur Humvee buatan Amerika Serikat.

Harga mobil tangguh buatan PT Pindad Indonesia dibanderol dengan harga mulai dari Rp 2 hingga 3 milliar rupiah. Mobil ini sudah mulai diperkenalkan oleh PT Pindad sejak tahun 2012 kemarin. Terdapat tujuh varian berbeda dari mobil ini. Salah satu varian yang sangat dibanggakan adalah varian Battering Ram atau varian pendobrak. Kemampuan mendobraknya mampu mendobrak hingga pada tembok ketebalan 30 cm. Tentunya hal ini akan sangat membantu dalam pemberantasan program anti terorisme di Indonesia.

Varian lain dari mobil tangguh ini hadir dalam berbagai macam kebutuhan seperti Cannon Towing, Rocket launcher dan lainnya yang tentunya memiliki daftar harga mobil yang disesuaikan dengan spesifikasinya. Canggihnya lagi, dalam proses pengintaian di kegelapan malam, mobil ini masih dapat digunakan dengan baik oleh pasukan. Hal ini dikarenakan adanya fitur night vision yang memungkinkan pasukan untuk dapat melihat di tengah kegelapan malam dengan baik meskipun tidak ada cahaya sama sekali. Sensor pada mobil ini bahkan dapat mendeteksi suhu panas di sekitar mobil tempur ini sehingga memungkinkan pasukan melakukan penyergapan secara taktis dan efisien.

Interior kabinnya yang luas juga dapat menampung hingga 10 pasukan bahkan lebih secara bersamaan. Ruang kabin yang lapang juga mampu digunakan oleh pasukan untuk melakukan koordinasi sebelum melakukan aksi penyergapan di dalam mobil tempur Komodo ini.

Kursi yang digunakan dalam mobil tangguh ini juga sangat nyaman, sehingga mambuat pasukan tentara atau Kopassus merasa nyaman untuk duduk selama perjalanan di dalam kendaraan tempur ini. Biasanya mobil perang tidak menawarkan kenyamanan layaknya mobil sedan. Namun hal ini justru sangat berbeda dengan mobil perang Komodo ini.
http://www.teropongsenayan.com/15158...-diincar-dunia


Mobil Militer versi Perang 'made in" INDONESIA: Komodo 4x4 Produksi PT. Pindad





4x4 Komodo Rudal Mistral

Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi memberikan nama hewan asli Indonesia ini pada perhelatan Indo Defence Expo and Forum, November 2012 yang lalu. Presiden memiliki harapan agar kendaraan taktis ini dapat tangguh di medan perang, kuat di segala medan, dan pulang dengan membawa kejayaan bagi Indonesia.

Jika ingin sedikit kembali ke masa lalu, tepat tanggal 26 Oktober 2011, Presiden mengunjungi pameran alutsista di PT Dirgantara Indonesia. Saat itu, Presiden memberikan tantangan pada tim Pengembangan Produk dari Pindad untuk membuat kendaraan taktis 4x4.

Para teknisi Divisi Kendaraan Khusus menyetujuinya. Lalu dimulailah perjalanan mewujudkan kendaraan taktis yang kini menjadi kebanggaan Pindad ini.

Proyek ini dimulai pada bulan November 2011. Tim Pengembangan Produk Divisi Kendaraan Khusus sibuk merancang kendaraan ini. Benchmarking pun dilakukan dengan mengamati berbagai macam desain kendaraan taktis sejenis yang berasal dari berbagai negara. Oskkosh, yang dipakai oleh US Army, AMPV dari Jerman, Aravis dan Sherpa dari Perancis, dan lain-lain. Proses perancangan ini berakhir bulan Januari 2012 dengan satu pilihan desain yang dipilih oleh direksi dan dilanjutkan dengan pembuatan prototype kendaraan ini.

Keputusan pembuatan jenis kendaraan taktis ini bukanlah tanpa alasan yang kuat. Pembuatannya didasarkan pada arah evolusi kendaraan tempur di masa depan. Arah perubahan kendaraan tempur akan mengarah pada penyusutan ukuran kendaraan. Kendaraan tempur tidak lagi mengutamakan ukuran yang gigantic, namun lebih diutamakan kendaraan yang berukuran kecil namun tetap lincah bergerak dan bisa bertahan di medan pertempuran.

Walaupun ukurannya tidak sebesar kendaraan tempur lain seperti Panser Anoa, kendaraan taktis ini tetap akan tangguh di medan karena dalam proses produksinya tetap memperhatikan tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kendaraan tempur. Pertama adalah mobility, yaitu kemampuan pergerakan untuk menghindari serangan musuh dan juga kemampuan pergerakan di medan yang berat. Kedua adalah survivability yaitu kemampuan untuk bertahan dari serangan musuh dengan mengandalkan badan kendaraan yang bulletproof. Terakhir adalah fire power, yaitu kekuatan untuk menyerang musuh, dengan cara menembak balik.

Hasil perancangan tim Pengembangan Produk Divisi Kendaraan Khusus pun menghasilkan sambutan yang baik dari lingkungan industri pertahanan. Sejak prototype kendaraan ini diikusertakan dalam pameran, banyak pihak yang tertarik pada kondisi fisik kendaraan ini yang ukurannya tidak terlalu besar, namun tetap terkesan kuat dan gagah. Terlebih lagi, PT Pindad memberikan kebebasan untuk pihak klien untuk menentukan desain seperti apa yang akan diaplikasikan pada Komodo, sesuai fungsinya di lapangan.

Hal ini berlanjut pada penawaran dan kesepakatan kontrak. Saat ini, ada beberapa pihak yang tercatat sudah memesan Komodo. Kesatuan BRIMOB sudah memesan dua unit Komodo yang dimodifikasi menjadi kendaraan taktis Jungle Walfare. Kendaraan ini didesain khusus untuk pergerakan di kota dan pengejaran sampai memasuki hutan.

Berbeda lagi dengan KOPASSUS yang memesan Komodo yang telah di-customized menjadi Battering Ram atau Kendaraan Pendobrak. KOPASSUS mempunyai satuan yang disebut Gultor (Penanggulangan Teror). Satuan ini memiliki tugas untuk mengatasi segala bentuk teror seperti penyanderaan, ancaman bom, dan lain-lain. Oleh karena itu, mereka membutuhkan kendaraan yang selain berfungsi sebagai alat pendukung mobilitas mereka di lapangan, tapi juga dapat digunakan untuk fungsi penanggulangan teror, salah satunya untuk menghancurkan bangunan.

Penetapan Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 yang mengharuskan kerjasama luar negeri untuk menggunakan local content, juga menguntungkan Pindad dan juga memberikan angin segar bagi proyek Komodo ini. Saat ini tercatat beberapa pembeli potensial yang berasal dari dunia internasional, yang menyatakan ketertarikannya pada Komodo dan kini masih berada dalam tahap penjajakan kerjasama.

Proyek Komodo ini diperkirakan akan mendapatkan masa depan yang cukup cerah. Selain karena evolusi ukuran kendaraan tempur yang semakin menyusut, tim Pengembangan Produk Kendaraan Khusus Pindad memperkirakan jenis kendaraan seperti ini akan banyak diminati di masa depan. Ditambah lagi, Kementerian Pertahanan kini sedang sibuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF) untuk peralatan alutsista dan PT Pindad selalu menjadi pilihan utama untuk pemenuhan kebutuhan alutsista dalam sektor matra darat. Semoga saja, Komodo dapat menjadi milestone yang lain lagi dalam perjalanan sejarah PT Pindad.
http://www.militerhankam.com/2013/02...pt-pindad.html

Quote:
Menengok Kecanggihan Si ‘Komodo Tempur’ Buatan Bandung


Ranpur Komodo pendobrak andalan Gultor Kopassus buatan Pindad

Jakarta â€" Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen senjata, PT Pindad (Persero), mampu menghasilkan produk militer berkelas dunia. Dari pabrik yang terletak di Bandung, Jawa Barat, Pindad berhasil menciptakan dan meluncurkan kendaraan perang versi ringan terbaru yakni Komodo 4X4.

Mobil yang mengadopsi desain dan konsep mobil perang Humvee buatan Amerika Serikat atau Sherpa buatan Prancis ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Mobil yang diperkenalkan sejak tahun 2012 ini telah diproduksi untuk pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Kepolisian, Brimob.

Dari 7 varian yang diperkenalkan, kami mencoba membahas tipe Battering Ram atau varian Pendobrak pesanan Kopassus. Terdapat berbagai keunggulan dan kecanggihan yang melekat pada si ‘Komodo Tempur’.

Mampu Menerjang Beton 30CM dan Naik ke Pesawat


Untuk tipe Battering Ram pesanan Kopassus, Komodo buatan Bandung ini difungsikan sebagai kendaraan operasi khusus. Dengan desain yang sangar, kendaraan perang versi ringan ini, mampu menabrak atau menerobos dinding setebal 30 cm tanpa tulang.

Hal ini sangat mendukung tugas dari pasukan khusus dan keperluan kendaraan anti teror. Mobil perang karya Pindad ini, juga dilengkapi tangga otomatis. Tangga ini, mampu ditumpangi oleh 5 personil dalam kondisi mobil sedang berjalan. Fungsi tangga ini adalah memudahkan pasukan anti teror masuk dan naik ke dalam kabin pesawat atau kereta saat operasi anti teror.

Bisa Dikendarai Saat Gelap Gulita Tanpa Lampu


Humvee versi Indonesia ini mampu mendukung berbagai operasi. Kendaraan yang dirancang 7 varian ini, mampu digunakan di berbagai Medan.

Versi Battering Ram pesanan Kopassus ini, bahkan mampu dioperasikan saat operasi malam dengan kondisi gelap gulita. Dilengkapi dengan kamera malam atau night vision, memungkinkan pengemudi mengendarai kedaraannya tanpa harus menghidupkan lampu dalam kondisi gelap-gulita.

Bahkan dengan sensor di kamera, sang pengemudi bisa mendeteksi gerakan berdasarkan suhu tubuh atau sumber panas. Di siang hari pun, dengan teknologi yang super canggih dan melekat pada kamera, memungkinkan personil di dalam mobil untuk mengawasi atau mengetahui orang yang melintas di depan kendaraan, apakah menyembunyikan atau membawa senjata di dalam pakaian atau tidak.

Personil Bisa Koordinasi di Dalam Mobil


Saat operasi mendadak, diperlukan kordinasi yang cepat dan fasilitas yang memadai bagi personil. Si Komodo tempur versi Battering Ram ini, bisa mendukung para personil untuk melangsungkan rapat dan berkoordinasi untuk menyusun strategi perang di dalam mobil.
Dilengkapi layar khusus yang bisa dilipat dan tergantung di atap mobil, sangat membantu para personil untuk melakukan rapat dalam kondisi mobil berjalan.

Kursi Kemudi dan Personil Yang Nyaman


Komodo tempur buatan Bandung ini sangat memanjakan para penggunanya. Meskipun berkonsep kendaraan perang, Komodo ini dilengkapi fasilitas kursi super nyaman.

Layaknya kursi mobil sport, pada Komodo versi Battering Ram, terdapat 8 kursi yang saling berhadap-hadapan dan ditambah 2 kursi di ruang kemudi. Dengan dilengkapi kursi yang mengadopsi mobil sport, tentu sangat membuat nyaman para personil di dalamnya.

Dirancang 7 Varian


Humvee versi Indonesia ini, ternyata dirancang dalam 7 varian. Produk kendaraan militer 4X4 ini, dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar. Bedanya, harga ini, tergantung pada varian, konten dan mesin yang ada di dalam setiap mobil.
Saat ini, varian Komodo 4X4 antara lain: APC, Command, Recon, Ambulance, Battering Ram, Cannon Towing dan Rocket Launcher. Komodo ini, sekarang belum dirancang untuk keperluan sipil.
source



Pindad Siap Produksi Mobil Rasa Hummer Lokal
SABTU, 28 FEBRUARI 2015 | 05:47 WIB




TEMPO.CO , Jakartairektur PT. Pindad Silmy Karim menyatakan dirinya sering mendapat masukan untuk menjual kendaraan militer produksi pindad bernama Komodo secara umum. Kendaraan roda empat berbadan besar ini berbentuk mirip mobil SUV buatan Amerika yakni Hummer.

Sebenaranya, Komodo dibangun dengan spesifikasi khusus militer. "Jika masukkan itu diterima, kami akan mengurangi beberapa speknya supaya layak dipakai umum dan tidak terlalu mahal," kata Silmy, saat ditemui Tempo di PT. Pindad, Jalan Kiara Condong, Bandung, Jumat, 27 Februari 2015.

Jika diperhitungkan secara kasar, kata Silmy, mobil besar itu dapat dijual dengan harga di atas Rp 1 miliar. Alasannya, hingga saat ini PT. Pindad masih menggunakan mesin buatan Prancis bermerk Renault. Jika sudah mampu membuat mesin sendiri, kata Silmy, Pindad mampu menkomersilkan Komodo dengan harga terjangkau.

Namun Silmy menyatakan dirinya masih mempertimbangkan usulan tersebut. "Karena pada dasarnya, itu bukan tujuan utama Pindad," ujar dia.

Usulan terkait komersialisasi mobil Komodo itu Silmy utarakan di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kunjungan kedua menteri ini ke PT Pindad. Di sana terparkir sejumlah Komodo yang sedang dirakit.

Mendengar penjelasan itu, kedua menteri langsung menghampiri kendaraan itu dan menengok isinya. Mereka pun masuk ke dalam Komodo, dan melihat-lihat interiornya.

Meski demikian, mereka tak mengomentari ide komersialisasi Komodo itu. "Kami melihat kemampuan bangsa dalam bidang industri, dan kami bangga," ujar Andrianof.
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...a-hummer-lokal


Mobil Militer Pindad Komodo Bisa Saja Dibuat Versi Sipil Seharga Rp 1M
Feb 28, 2015




Sejak tahun 2012 silam PT Pindad (Persero) sudah meluncurkan kendaraan perang mobil four-wheel drive (4WD /4×4) bernama komodo. Kendaraan itu khusus dibuat Pindad untuk pasukan elit TNI AD, Kopassus dan pasukan elit Kepolisian, Brimob.

Direktur PT. Pindad Silmy Karim mengungkapkan bahwa Pindad menerima usulan untuk mengkomersilkan Komodo. Hal tersebut dia utarakan di hadapan hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam kunjungan kedua menteri ini ke PT Pindad.

Menurut Silmy, kendaraan yang dibandrol mulai harga Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar itu memang tidak mustahil dibuat versi sipil atau komersialnya. Bahkan dengan penyesuaian untuk spesifikasi kendaraan sipil, harga Komodo bisa dibandrol hanya Rp 1 miliar saja.

“Jika masukkan itu diterima, kami akan mengurangi beberapa speknya supaya layak dipakai umum dan tidak terlalu mahal,” kata Silmy, saat ditemui di PT. Pindad, Jalan Kiara Condong, Bandung, Jumat (27/2/2015).

Silmy juga menjelaskan, harga Komodo versi asli (militer) relatif mahal karena Pindad belum bisa membuat mesinnya sendiri. Mesin yang dipakai Komodo saat ini dibuat oleh produsen asal perancis, Renault.

Meski mengaku akan mempertimbangkan ususlan tersebut, namun Silmy menegaskan bahwa komersialisasi Komodo bukan tujuan utama dari Pindad. “Karena pada dasarnya, itu bukan tujuan utama Pindad,” tegasnya, dilansir Tempo.co, Senin (28/2/2015).

Sementara itu, Andrinof Chaniago mengaku bangga dengan pencapaian Pindad yang berhasil membuat kendaraan tempur berkelas dunia seperti Komodo.”Kami melihat kemampuan bangsa dalam bidang industri, dan kami bangga,” ujar Andrinof Chaniago.
http://www.mediajurnal.com/mobil-mil...ga-rp-1m-5715/

-------------------------------------------



Kalau ada versi sipilnya, sebaiknya diutamakan untuk konsumsi luar negeri saja (versi export). Sedangkan untuk konsumsi dalam negeri, itu versi sipilnya nggak perlulah dibuat sekokoh aslinya, semisal platnya harus dari baja tahan peluru. Tapi cukup pakai plat bodi sejenis yang dipakai oleh Afansah atau Senia aja! Mesinnya juga nggak perlulah pakai mesin Renault, tapi kan bisa digandi pakai mesin ISUZU atau SUZUKI (asal jangan mesin buatan China aja), sehingga bisa lebih irit lagi harganya. Dengan spesifikasi sipil ala endonesah begitu, harganya jangan lebih mahal ketimbang CRV atau Pajero.


No comments:

Post a Comment